1. Proses sosialisasi dialami oleh setiap warga masyarakat.
2. Manusia mengalami proses belajar untuk menjadi dewasa dan tumbuh berkembang menjadi warga masyarakat yang mampu bertindak yang pantas, sesuai dengan nilai-nilai dan norma sosial yang ada seperti yang ditetapkan oleh masyarakat, dan yang berlaku di lingkungan budaya tertentu dalam lingkungan budaya bangsa tertentu.
3. unsur-unsur budaya diteruskan dari satu generasi ke geneasi berikutnya sehingga nilai-nilai dan norma yang luhur dilestarikan dan mewarnai pembentukan pribadi warga masyarakatnya.
4. seseorang warga masyarakat akan tumbuh berkembang menjadi pribadi yang berbeda dan bahkan unik; tidak ada dua orang yang berpribadi sama betul (identik) di dunia ini.
5. proses sosialisasi berlangsung sepanjang hayat sehingga perkembangan pribadi seseorang tidak terhenti pada usia sekolah tetapi terus berlangsung sampai menjelang akhir hayatnya. Seseorang masih selalu dapat berubah menuju yang lebih baik sampai pada usia tua.
Fungsi Sosial
1. Proses sosialisasi telah memungkinkan seseorang tumbuh dan berkembang menjadi orang dewasa yang dapat menjalankan:
1. berbagai peranan sosialnya sesuai dengan kedudukan sosial yang dicapainya dalam bermacam lingkungan sosial di mana dia menjadi warganya;
2. kemampuan menjalankan multi status dan multi peranan tersebut dibentuk melalui proses pembelajaran di lingkungan budaya di mana nilai-nilai dan norma-norma sosial berlaku di lingkungan tersebut.
2. Kemampuan untuk menjalankan multi peranan dalam bermacam kedudukan sosial, sesuai dengan tuntutan lingkungannya, menunjukkan keberfungsian sosial manusia. Di samping itu keberfungsian sosial juga mencakup pemenuhan kebutuhan dasar dirinya dan orang-orang yang menjadi tanggungannya.
1. Kebutuhan dasar manusia itu mencakup aspek-aspek kebutuhan (1) fisik; (2) pengembangan diri; (3) emosional; dan (4) konsep diri yang memadai.
2. Maslow menggunakan jenjang-jenjang kebutuhan
3. Perkembangan diri yang optimal ditandai oleh karakteristik yang berjenjang tinggi, seperti (i) penerimaan terhadap dirinya sendiri, orang lain, dan alam; (ii)mengupayakan keadilan, kebenaran, ketertiban, kesatuan dan keindahan; (iii) memiliki kemampuan mengatasi masalah; (iv) mandiri; (v) kaya akan respon emosional; (vii) memiliki relasi antarmanusia yang memuaskan dan berkembang; (viii) kreatif; dan (ix) memiliki dan menjunjung tinggi nilai-nilai moral.
Intervensi Sosial
Kita akan membahas tentang pengertian intervensi, yang terkait dengan upaya membantu manusia yang mengalami gangguan internal dan eksternal yang menyebabkan orang tidak dapat menjalankan peranan sosialnya dengan baik.
1. Dalam kehidupan manusia, pada suatu ketika ia pernah mengalami sebuah gangguan keberfungsion sosial karena:
1. ia mengalami gangguan kesehatan, kedukaan yang berat, penderitaan lain sebagai akibat bencana alam, dan sebagainya.
2. ada kebutuhannya yang tidak dapat dipenuhi, misalnya tidak memperoleh kasih sayang yang memadai dari orang tuanya, tidak dapat memperoleh makanan yang cukup bergizi karena kemiskinan orangtuanya, tidak memperoleh pekerjaan karena mengalami kelumpuhan akibat dari polio, dan sebagainya.
3. banyak frustrasi dan kekecewaan yang dialami dalam kehidupannya yang tidak pernah diatasi, dan tidak memperoleh cukup pengalaman untuk mengembangkan kemampuan menyesuaikan diri terhadap berbagai situasi lingkungannya.
2. Seseorang, atau keluarga, atau kelompok atau masyarakat yang mengalami gangguan keberfungsian sosial tersebut perlu dibantu dengan melakukan intervensi, yaitu yang dimaksudkan untuk mengadakan perubahan pada mereka yang mengalami gangguan tersebut, atau juga pada situasi yang menimbulkan gangguan. Intervensi semacam ini bertujuan:
1. memulihkan keberfungsian sosial kelayan, atau mereka yang dibantu;
2. mengatasi dan mencegah timbulnya masalah;
3. mencapai perbaikan sosial masyarakat.
3. Intervensi dapat dikategorikan menurut pendekatan mikro (pelayanan atau bantuan langsung berdasarkan penanganan kasus demi kasus); mezzo (pelayanan atau bantuan bagi keluarga dan kelompok kecil) dan makro (mengupayakan perbaikan dan perubahan tata kehidupan masyarakat). Penerapan pendekatan yang beragam tersebut bergantung pada sasaran intervensi yang dituju.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar